CANDI GEDONG SONGO - DIENG

21.24.00 0 Comments A+ a-

Candi Gedong Songo yang berada di lereng gunung Ungaran, Semarang. Kompleks candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi. Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa, “Gedong” berarti rumah atau bangunan, “Songo” berarti sembilan. Jadi Arti kata Gedongsongo adalah sembilan (kelompok) bangunan.

Sumber Foto: Mbah Google
Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di sekitar lokasi juga terdapat hutan pinus yang tertata rapi serta mata air yang mengandung belerang. Kabut tipis turun dari atas gunung sering muncul mengakibatkan mata tidak dapat memandang Candi Gedongsongo dari kejauhan. Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin.
Untuk menuju ke Candi Gedong I, kita harus berjalan sejauh 200 meter melalui jalan setapak yang naik. Anda bisa memanfaatkan jasa transportasi kuda untuk berwisata mengelilingi obyek wisata Candi Gedongsongo. Tahun 1740, Loten menemukan kompleks Candi Gedong Songo. Tahun 1804, Raffles mencatat kompleks tersebut dengan nama Gedong Pitoe karena hanya ditemukan tujuh kelompok bangunan. Van Braam membuat publikasi pada tahun 1925, Friederich dan Hoopermans membuat tulisan tentang Gedong Songo pada tahun 1865. Tahun 1908 Van Stein Callenfels melakukan penelitian terhadapt kompleks candi dan Knebel melakukan inventarisasi pada tahun 1910-1911.
Disela-sela antara Candi Gedong III dengan Gedong IV terdapat sebuah kepunden gunung sebagai sumber air panas dengan kandungan belerang cukup tinggi. Para wisatawan dapat mandi dan menghangatkan tubuh disebuah pemandian yang dibangun di dekat kepunden tersebut. Bau belerangnya cukup kuat dan kepulan asapnya lumayan tebal ketika mendekati sumber air panas tersebut. Karena keindahannya Candi Gedong Songo ini sering menjadi tempat yang indah untuk foto foto pre wedding.

Tiket Masuk: Dewasa/5 tahun ke atas: Rp 5.000/orang dan Rp 25.000/orang untuk Wisatawan Asing [2012].
Tarif Jasa Naik Kuda Candi Gedong Songo
- Wisata Desa Rp 25.000 (Wisman Rp 35.000)
- Ke Air Panas Rp 40.000 (Wisman Rp 60.000)
- Ke Candi II Rp 30.000 (Wisman Rp 40.000)
- Paket candi Songo Rp 50.000 (Wisman Rp 70.000)

Saya Desember 2012

KLASIFIKASI SASTRA

20.36.00 0 Comments A+ a-



Sastra digolongkan menjadi tiga yaitu sastra umum(dunia),sastra nasional dan sastra nusantara. Sedangkan sastra nasional terdiri dari sastra Indonesia dan sastra nusantara.  
Sastra umum disebut juga sastra dunia, disebut sastra dunia karena merupakan keterkaitan antar dunia yang luas. Sastra umum harus tetap dikaitkan dengan sejarah sastra, karena pada kenyataannya pengaruh dan keterhubungan dalam sastra mampu melewati batas Negara dan bangsa.
Sastra nasional adalah kelompok karya yang menggunakan satu bahasa yang sama yang diakui oleh Negara tersebut. Misalnya seperti sastra Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sedangkan sastra inggris menggunakan bahasa inggris. Dalam sastra nasional, masalah bahasa menjadi penting karena bahasa merupakan identitas bangsa. Sastra nasional bersifat politis dan identitasnya jelas, misal asal suatu karya dari Indonesia dan karyanya menggunakan bahasa Indonesia walaupun ada terjemahan dari bahasa lain dan sebaliknya karya dari inggris dan sudah ada terjemahannya kedalam bahasa Indonesia , misalnya Harry Potter yang sudah ada terjemahannya dalam bahasa Indonesia tetapi karya itu tetap termasuk sastra nasional dari inggris.
Sastra nusantara maknanya lebih dari pada kesatuan nusantara.Dan sastra Indonesia bermakna politis contohnya seorang penulis tinggal di perancis dan menghasilkan karya sastra dengan bahasa Indonesia maka karyanya termaksud dalam sastra Indonesia.Sastra Bandingan didasarkan pada sejarah yaitu kesamaan dipengaruhi oleh factor kemanusiaan dan pengalaman hidup yang sama dalam pencarian tuhan , makna cinta, keadilan, kematian, dll.Cara membandingkan karya sastra bandingan yaitu berdasarkan wilayah/bahasa,antar genre,antar media.Unsur yang mempengaruhi sastra bandingan yaitu budaya,adanya saling memengaruhi,zaman/waktu. Sastra bandingan bersifat sinkronis(sejaman)/diakronis(berbeda zaman).Ada tiga teori yang mempengaruhi sastra bandingan yaitu proses migrasi,pengaruh-memengaruhi,kebetulan(ceritanya hampir sama)Misalnya pada cerita roro mendut dan laila majnun dengan latar belakang pengarang yang berbeda seperti agamanya.

PENDEKATAN DALAM SASTRA

20.34.00 0 Comments A+ a-

Pendekatan dalam sastra mempunyai tiga fungsi yaitu memahami, mengenal lebih dekat, menghargai objek tersebut. Tujuan utama dalam pendekatan adalah untuk apresiasi jika ada impresi lalu, mengaji, mencari bukti dan memberi kritik. Apresiasi dibangun oleh kesan keseluruhan. Menurut Abrams situasi sastra secara menyeluruh terbagi menjadi empat hal yaitu, karya sastra (work), sastrawan (artist), semesta (universe), dan pembaca (audience). Dilihat dari keempat hal tersebut maka terdapat empat pendekatan karya sastra.
Yang pertama adalah pendekatan objektif (objective criticism) yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada karya sastra atau hanya melihat pada karya sastranya saja tanpa mempermasalahkan pembacanya suka atau tidak, pendekatan objektiv berhubungan antara unsur-unsur sebagai berikut: peristiwa, tokoh, latar dan sudut pandang.
Yang kedua adalah pendekatan ekspresif (expressive criticism) adalah pendekatan yang menitikberatkan pada ekspresi peranan atau temperamen penulis atau bagaimana teknik pengarang untuk mengungkapkan pikiran/gagasannya, bukan hanya perasaan intinya pengarang membuat karya sastra sesuai dengan kejadian atau pengalaman yang pernah dialaminya dan biasa disebut dalam pribahasa “Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya”.
Yang ketiga pendekatan mimetik (mimetic criticism) adalah pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan pada kajian terhadap semesta atau alam. Mimetic berasal dari kata to mime yang artinya meniru. Meniru dalam artian ingin melihat seberapa dekat hubungan kenyataan dengan fiksinya (apa yang diimajinasikannya) dalam karya sastra misalnya, dalam cerpen Hamsad Rangkuti yang berjudul “Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku Dengan Bibirmu” Faktanya adalah kejadian perkenalan sastrawan dengan seorang mahasiswi, dan fiksinya adalah cerita tentang wanita patah hati yang diimajinasikan oleh Hamsad.
Yang keempat pendekatan pragmatik (pragmatic criticism) adalah pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan pada pembaca dalam menerima, memahami dan menghayati karya sastra atau respon dari pembaca. Pendekatan pragmatik ini menjelaskan bahwa ada beberapa cara untuk mengetahui respon pembaca terhadap karya sastra yaitu, dominan (100%), negosiasi (50%), dan resisten (0%).

HALLO SAMALONA

02.32.00 0 Comments A+ a-

Hallo "SAMALONA", nama yang cantik untuk sebuah pulau yang terletak di Sulawesi Selatan kota Makassar. Berkunjung ke pulau ini dari pusat kota Makassar ternyata sangat dekat dan mudah. Cukup menyebrang selama 20 s/d 30 menit dari penyebrangan Kayu Bangkoa yang terletak di sekitar Pantai Losari. Naik speed boat dari penyebrangan biayanya sekitar Rp 350.000 berlima, dijemput pulang pergi. Entah kenapa setiap dermaga di tepi pantai negara ini masih banyak yang tidak terawat, banyak sampah berserakan, kayu-kayu jembatannya sudah terlihat tua dan rapuh, miris melihatnya.
Sepanjang perjalanan air laut biru dan jernih melimpah ruah, banyak kapal-kapal raksasa berlayar di tengah laut. Pemandangan yang berbeda dari pantai-pantai yang ada di Ibu Kota Jakarta. 

 


Dari kejauhan sudah terlihat pulau kecil yang bernama indah itu, tapi belum terlihat keindahannya seperti apa! Turun dari perahu dan mulai menapaki jalan diatas pasir putih yang super lembut itu. Terlihat beberapa tenda warna-warni orang bercamping di tepi pantai. Matahari sedang ceria sekali, memancarkan cahayanya yang sangat cerah, tapi tak secerah wajahku setelah berjemur pada siang hari yang terik ini. Biasalah namanya juga orang Indonesia kebalikan dari orang bule. Kalo kita takut hitam mereka kepingin hitam hehehe...Disini juga banyak turis asing yang berkunjung untuk berjemur, berenang, dan menikmati motorboat.



 

Ombak yang tenang, membuatku tak tahan hanya berdiam diri di daratan dan ingin segera merasakan airnya. Sejenak kulupakan akibatnya (kulit gosong) hehehe.. Jam 11 siang aku turun ke air, menyewa perlengkapan snorkeling yang hanya Rp 50.000. Tak hanya di daratan, di dalam air ternyata sangat indah. Masih banyak terumbu karang, ikan warna-warni dan kulihat jaring nelayan mendapat anak ikan hiu. Masih banyak bulu babi kalau berenang lebih ke tengah lagi. Indah deh pokoknya...indah banget! Sayang sekali hasil foto underwater tidak ada yang berhasil, jadi tidak bisa diposting hahaha

Karna foto underwater tidak ada yang berhasil jadi saya mengabadikan beberapa foto diatas dan beberapa foto selfie saya untuk kenang-kenangan karna sudah pernah menginjak pulau ini. Harap maklum ya pemirsa karna orang Jakarta kalau pergi ke daerah rada norak gitu hehehe


 "If you go travelling dont forget to selfie because you dont know you'll go there again or not".

Sekian pengalaman saya di Samalona Makassar :)