PENDEKATAN DALAM SASTRA

20.34.00 0 Comments A+ a-

Pendekatan dalam sastra mempunyai tiga fungsi yaitu memahami, mengenal lebih dekat, menghargai objek tersebut. Tujuan utama dalam pendekatan adalah untuk apresiasi jika ada impresi lalu, mengaji, mencari bukti dan memberi kritik. Apresiasi dibangun oleh kesan keseluruhan. Menurut Abrams situasi sastra secara menyeluruh terbagi menjadi empat hal yaitu, karya sastra (work), sastrawan (artist), semesta (universe), dan pembaca (audience). Dilihat dari keempat hal tersebut maka terdapat empat pendekatan karya sastra.
Yang pertama adalah pendekatan objektif (objective criticism) yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada karya sastra atau hanya melihat pada karya sastranya saja tanpa mempermasalahkan pembacanya suka atau tidak, pendekatan objektiv berhubungan antara unsur-unsur sebagai berikut: peristiwa, tokoh, latar dan sudut pandang.
Yang kedua adalah pendekatan ekspresif (expressive criticism) adalah pendekatan yang menitikberatkan pada ekspresi peranan atau temperamen penulis atau bagaimana teknik pengarang untuk mengungkapkan pikiran/gagasannya, bukan hanya perasaan intinya pengarang membuat karya sastra sesuai dengan kejadian atau pengalaman yang pernah dialaminya dan biasa disebut dalam pribahasa “Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya”.
Yang ketiga pendekatan mimetik (mimetic criticism) adalah pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan pada kajian terhadap semesta atau alam. Mimetic berasal dari kata to mime yang artinya meniru. Meniru dalam artian ingin melihat seberapa dekat hubungan kenyataan dengan fiksinya (apa yang diimajinasikannya) dalam karya sastra misalnya, dalam cerpen Hamsad Rangkuti yang berjudul “Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku Dengan Bibirmu” Faktanya adalah kejadian perkenalan sastrawan dengan seorang mahasiswi, dan fiksinya adalah cerita tentang wanita patah hati yang diimajinasikan oleh Hamsad.
Yang keempat pendekatan pragmatik (pragmatic criticism) adalah pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan pada pembaca dalam menerima, memahami dan menghayati karya sastra atau respon dari pembaca. Pendekatan pragmatik ini menjelaskan bahwa ada beberapa cara untuk mengetahui respon pembaca terhadap karya sastra yaitu, dominan (100%), negosiasi (50%), dan resisten (0%).