By MID Photography

07.27.00 0 Comments A+ a-

Berawal dari hobi foto dua sejoli. 
Pasangan ibu guru dan bapak fotografer di salah satu media ternama.
By MID Photography hadir untuk mengabadikan moment bahagia Anda dengan penuh cinta. :)

Prewedding Photography


Maternity Photography



Holiday Photography


Tersedia paket uder 1jt (time unlimited on weekend
Keterangan lebih lanjut hubungi:

Contact Person
085939086955 (wa)
dewiewi (line)
@dewiewii (ig)




Perjalanan Menjadi Seorang Pengajar

08.57.00 0 Comments A+ a-

Part 2

Lima hari dalam seminggu kulalui 70% di sekolah, 20% di kos-kosan, dan 10% di jalan. Yup! Itulah hidup! Jangan harap hidup akan asik-asik terus, jangan harap hidup akan santai-santai terus, dan jangan harap hidup akan main-main terus. Seiring bertambahnya usia kita akan matang dengan sendirinya. Bayangkan manusia adalah buah pisang yang masih hijau. Sebelum dimakan ibu-ibu biasa mendiamkannya sampai matang, lalu dimakan. Bisa dimakan langsung ataupun diolah menjadi pisang goreng. Kalau saja ibu-ibu mendiamkan pisang itu dan lupa untuk memakan atau mengolahnya, bisa kalian bayangkan pisang itu akan menjadi seperti apa! Itulah diri kita. Kalau saja kita paham hidup tak boleh terus berdiam diri, belajarlah terus agar otak tidak lembek dan bisa dirasakan kelezatannya seteleh kita mengolahnya.  

Itulah yang kulakukan. Belakangan ini otak tak berhenti untuk bekerja. Setiap hari memikirkan bahan ajar, tips and trick untuk mengajar, dan memikirkan tuntutan dari atasan yang segunung! Setelah masuk kedunia ini di dalam batinku seperti ada dua pejuang yang sedang mengadu pedang. Aku suka mengajar, tapi aku tidak suka dengan managementnya! 

Mengenal anak Raja dan Ratu ini awalnya menyeramkan, tetapi setelah lama lebih mengenal mereka sangat menggemaskan. Terkadang mereka sangat manis seperti permen, terkadang juga mereka sangat menyebalkan seperti minum es teh yang salah memasukan garam bukan gula. Itulah sensasi mengajar...

Satu, dua bulan pertama aku berdiri di depan kelas dengan sangat gugup. Seandainya mereka tau bahwa butuh keberanian untuk berdiri di depan mereka. Menghadapi 25 kepala yang berbeda-beda itu tidak mudah. Mendapat sindiran bahwa aku tidak sebaik guru sebelumnya itu menyayat hati. Kalau saja kalian tau aku menjaga emosi di depan kalian, kutahan mulutku agar tidak seliar biasanya, saat aku bercanda bersama temanku, kutahan air mataku mengakui bahwa ini sulit! mengajar itu sulit! Aku yang biasanya manja kini dihadapkan dengan anak-anak manja yang menginginkan kesempurnaan. Mungkin nanti kalian akan mengetahui bahwa tak seorangpun sempurna di dunia ini. Dibalik aku yang buruk dimata kalian dua bulan ini, nanti kalian akan melihat sisi positif yang ada di diriku. Nanti kalian akan melihat perbedaanku dengan pengajar sebelumnya.

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan kita bertemu setiap saat. Es yang keras perlahan mencair. Mencair dengan senyuman hangat, mencair dengan curhat-curhatan mereka, mencair dengan sendirinya... 

Lesson plan setiap minggu dan menyiapkan bahan ajar setiap hari sudah menjadi sahabat. Tidak pernah bertengkar lagi. Yang tidak pernah bersahabat sampai sekarang adalah management yang menuntut terlalu banyak. BANYAK SEKALI! Membuat kerjaan mengajarku kurang fokus, karna aku harus mengerjakan ini-itu diluar megajar. Tak perlu kusebutkan, karna aku tidak suka mendengar namanya.

Apalah artinya keluh-kesah yang hanya sementara dan hanya sesaat kuucapkan, tetapi setiap saat aku bertemu kalian! Kalian yang kini menjadi murid sekaligus sahabat terbaikku. Kalian yang selama ini telah mempercayaiku sebagai teman curhat kalian. Kalian anak raja dan ratu yang ternyata manis dan sopan. Kalian anak raja dan ratu yang ternyata kuimpi-impikan bahwa anakku kelak harus seperti kalian. Kalian yang telah mengajariku kesabaran dan menuntutku untuk terus menimba ilmu.


Kelas 7

Kelas 11 A

Kelas 11 B

Kelas 11 C
Club Journalistic

Hidup tak melulu tentang kekasih
Sesekali tentang mereka yang telah memberi warna baru dalam hidupku  :)

 

Perjalanan Menjadi Seorang Pengajar

07.34.00 0 Comments A+ a-

Part 1

Menganggur selama 6 bulan, setelah keluar dari perusahaan yang bergerak dibidang umroh dan haji.
Pekerjaan sebelumnya musim-musiman, saat sepi tidak ada kerjaan hari-hari dilalui hanya dengan gabut hehe...tapi, kalo lagi sibuk, sangat-sangat hectic sampai makan pun susah. Lembur adalah alasan yang dicari-cari untuk seorang yang bekerja sebagai karyawan, karna lumayan untuk tambahan beli ini itu "belum kepikiran nikah waktu itu", benda-benda yang kuinginkan sudah berhasil kubeli dari gaji bekerja di perusaan itu.

Namun, sekarang lain ceritanya. Setelah beberapa ujian hidup di pekerjaan sebelumnya dan menuruti panggilan hati untuk kembali lagi ke jalan yang lurus, yaitu menjadi seorang pengajar (guru) lagi. Sebenarnya perjalanan mencari pekerjaan tak selama itu. Dua/tiga bulan mencari aku sudah dapat pekerjaan di salah satu sekolah swasta di Tangerang. Sekolah yang tidak ada bagus-bagusnya kalau dilihat dari sisi manapun. Dilihat dari segi perekrutan pengajar asal terima pegawai meski tidak sesuai dengan bidangnya atau backgroundnya, pengajar yang terus bergonta ganti dalam satu semester, pengajar yang tidak menerima hak mereka tepat pada waktunya (nunggak sampai berbulan-bulan), bangunan yang ala kadarnya, jajanan yang tidak sehat, kepala sekolah yang memiliki mulut seperti kebun binatang, semena-mena menghardik siswa/siswi yang telat bayaran sekolah, siswa/siswi dari lapisan bawah yang bersekolah di sekolah yang tidak semestinya menjadikan mereka lebih memprihatinkan. Tak kuasa menyaksikan masih ada pendidikan yang sangat bobrok di tengah kota Tangerang. Ingin bertindak tapi aku tak punya kekuasaan, seandainya pejabat-pejabat tau bahwa "ada sekolah semacam itu"! Umurku di sekolah itu hanya dua minggu. Kuikhlaskan gajiku selama dua minggu itu tak dibayarkan, karna aku tau aku tidak tahan berlama-lama menyaksikan dan mendengarkan keluh kesah murid-murid disana tentang sekolah dan kepala sekolah tersebut. Sebut saja sekolah yang tadi saya ceritakan "Yayasan Punya Keluarga".

Aku kembali menarikan jemariku di atas laptop yang setia menemaniku sejak di bangku kuliah, membuka berbagai website penyedia lowongan pekerjaan.


Mencari sekolah-sekolah ternama adalah tujuanku. Aku bersedia menganggur lama sampai aku mendapatkan apa yang aku inginkan. Aku ingin memancing di laut agar dapat ikan kakap (istilahnya hehe..) Mungkin hampir 10 lebih lamaran berbentuk cetak maupun online sudah kusebar di Jabodetabek. Hanya 2 yang berhasil menangkap umpanku. Sekolah pertama yang kudatangi untuk proses interview dan microteaching ada di daerah Jaksel, sekolah bilingual besar. Tapi kali pertama aku gagal dalam proses interview. Kuceritakan sedikit kebodohanku kenapa aku ditolak:

Aku ditanya "RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ini buat sendiri atau copas? dan aku menjawab copas hahaha" karna terlalu polos, jujur aku belum berpengalaman tentang trik-trik interview seperti ini. 

Itulah alasan mutlak yang paling aku sadari kenapa aku ditolak. :D

Oke move on! Aku tidak putus asa sampai disitu, aku tetap bersemangat mencari sekolah lainnya, tetap bersemangat menunggu ada yang menangkap umpanku sambil tetap mengajar bimbel di salah satu lembaga ternama yang sudah memiliki cabang dimana-mana. Kucoba menaruh lamaran di salah satu SMPN Depok rujukan seorang sahabat, sambil menunggu proses di sebuah sekolah swasta besar daerah Tangerang Selatan yang juga kulamar (katanya tunggu dua minggu, kalau dalam waktu dua minggu tidak ada kabar berarti good bye...), tesnya banyak sekali interview, microteaching, tes tulis dan berbagai tes lainnya, sampai membuat otakku ngebul! SMPN Depok, ya! Karena sekolah di Depok itu sedang sangat membutuhkan guru untuk tahun ajaran baru, dengan mudahnya aku diterima di sekolah itu, sudah nego gaji, tinggal menunggu jadwal mengajar dibagikan. Keesokan harinya aku dipanggil di sekolah swasta yang sedang aku tunggu-tunggu, seperti aku menunggu dilamar kamu #eeaa haha.. 

Setelah dua minggu menunggu, aku ditanya apakah masih berminat mengajar disini? "KB" nama sekolahnya. Aku bimbang, kenapa hidup selalu ditempatkan pada pilihan-pilihan? Pilihan masuk sekolah mana! Pilihan masuk Perguruan Tinggi Negeri/Swasta mana? Pilihan teman atau pacar? Pilihan kamu atau dia? Pilihan menikah sekarang atau nanti? dan sekarang aku disuruh memilih SMPN atau sekolah swasta. Dengan berbagai pertimbangan dan kerealistisan. Aku memilih sekolah swasta tersebut dengan suka cita riang gembira hehe. Kurang lebih 1 bulan aku menunggu tahun ajaran baru dimulai dengan penuh persiapan, kusiapkan pakaian, sepatu, tas, dan yang lebih penting kusiapkan mental dan otak yang cerdik untuk menghadapi jenis murid dari kalangan Raja dan Ratu ini.

Bulan juni pun tiba, tahun ajaran baru 2016-2017 dimulai. 
Welcome new job ^^


Kelas yang begitu keren, berbeda jauuuh sekali jika dibandingkan dengan tempat aku bersekolah dahulu kala. Satu kelas SMP terdiri dari 10-15 murid dan kelas SMA terdiri dari 20-25  murid. Murid laki-laki dan perempuan dipisah lantainya. Akhirnya pembagian kelas pun tiba, aku kebagian mengajar SMA kelas 11(A,B,C) dan SMP kelas 7 yang kebetulan kelas wanita semua.  

"Wow SMA #@$^%^!!&*?!#"

To be continued...
 

Cerita sepasang layang-layang

01.43.00 0 Comments A+ a-

Ini sudah bulan sebelas
Detik-detik peraduan dua layang-layang yang sedang bermain angin di langit
Benang kenur kuat-kuatan bertahan
Siapa yang kalah dia yang akan terlepas
Terbang dan jatuh ke bumi
Yang menang terbang sendiri dan mencari lawan lainnya di atas sana
Aku mau sepasang layang-layang itu tak ada yang kalah dan tak ada yang menang
Beradulah terus dilangit tanpa harus saling melepas satu sama lain
Saling bertahanlah walaupun angin bertiup sekencang-kencangnya
Membuat terombang-ambing tak beraturan
Sampai angin stabil kembali.

20:04
01-11-2016

Layar Terkembang

21.51.00 0 Comments A+ a-

Kembali lagi dengan hobi dengan mood yang pasang surut untuk dilakukan. Kali ini saya iseng-iseng membaca novel sastra klasik berjudul "Layar Terkembang" karya St. Takdir Alisjahbana. Novel yang tidak terlalu tebal halamannya (201 halaman) namun, spasinya cukup rapat, pembahasannya padat dan berisi hehe...Hanya menghabiskan waktu menunggu jam kosong sebelum masuk kelas, waktu luang setelah pulang sekolah, dan waktu luang sebelum mata terpejam. Totalnya 2 hari saya menyelesaikan novel ini. Intinya novel ini bercerita tentang dua orang perempuan kakak beradik Tuti dan Maria. Dua orang kakak beradik yang sangat berbeda kepribadiannya. Tuti adalah seorang kakak yang sangat serius dan rajin mengikuti kegiatan organisasi wanita. Seperti pada umumnya di dalam organisasi politik, Tuti rajin menyuarakan orasi-orasi tentang persamaan hak wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria.Sedangkan Maria adalah seorang adik yang lincah dan periang pembawaannya, sehingga siapa pun yang dekat dengannya pasti ikut bahagia. Di tengah-tengah dua dara jelita ini muncul sesosok pria mahasiswa kedokteran bernama Yusuf. Berawal dari tatap pada sebuah acara di akuarium pasar ikan Maria dan Yusuf bertemu dan saling jatuh hati, kemudian mereka menjadi sepasang kekasih. Di samping kisah cinta antara Maria dan Yusuf, ada juga kisah cinta antara Tuti dan Supomo. Supomo adalah seorang pria yang sangat baik hati. Namun, karena Supomo bukanlah sosok pria idaman Tuti, maka Tuti menolak cinta Supomo. Belum menemukan sosok pria idaman membuat Tuti kembali lagi pada kesibukannya, yaitu melakukan berbagai macam kegiatan organisasi dan membaca buku. Kesibukannya membuat dirinya lupa akan hal berkasih-kasih seperti yang dilakukan adiknya.
Setelah perjalanan cinta Maria dan Yusuf yang panjang, mulailah mereka merencanakan hubungan yang serius. Melakukan tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Maria mengeluarkan batuk darah sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.

Begitulah dengan cinta pada kehidupan nyata
Kita bisa merencanakan akan menikah dengan siapa
Tapi kita tidak bisa menolak takdir yang sudah ditentukan Sang Pencipta untuk kita



Melukis Kisah

08.55.00 0 Comments A+ a-

Hai bloggers bolehkan saya berbicara sekali saja tentang hati pada postingan kali ini...?

Hmmm kenapa hati, karena hati dan seluruh panca indera tak sanggup menahannya.
Menahan bahwa sesungguhnya panca indera ini saling bersinkronisasi untuk saya menuliskan sesuatu tentangnya. Ada kata yang sulit sekali diucapkan langsung karna takut dibilang penggombal. Karna ada sesuatu yang hanya bisa saya tunjukkan lewat perbuatan. Perbuatan manis hanya untuk 'dirinya' dan 'senyumnya' yang manis. Senyuman yang sangat memikat dan bisa membuat siapa saja tersihir untuk menyukainya. Terkadang sifat kikir muncul ke permukaan, bahwa aku tak ingin membagi senyumnya pada orang lain. Biarlah menjadi milikku.

Berkelana aku mencari 'dirinya' sampai pilu berjatuhan. Memulai dari awal berkali-kali dengan orang yang berbeda dan akhirnya kandas di tengah jalan. Lama aku berdiri di tengah jalan terik itu sendiri, keringat dingin mengguyur tubuh, dan tubuh seakan tak tahan untuk terus tegak berdiri. Aku jatuh pingsan di jalan yang penuh kerikil. Tak ada yang menolongku saat itu! Hujan turun membasahi tubuhku yang sedang tertidur di tengah jalan penuh kerikil itu, aku segera sadar dan bersiap bangun pindah dari tempat yang menyakitkan itu ke tempat yang bisa membuatku tenang.

Rumah satu-satunya tempatku kembali, kembali lari dari hidup yang keras. Rehat sejenak di dalam rumah bersama orang-orang tersayang. Mereka yang selama ini sering aku abaikan karena aku asik dengan duniaku sendiri. Cukup lama aku terdiam di dalam rumah, memperbaiki tingkah lakuku, berdoa, dan berharap akan ada keajaiban.

Keesokan harinya keajaiban datang mengetuk pintu rumahku, menyapaku dengan senyuman hangat. Entah apa yang membuatnya datang kesini, datang pada saat yang sangat tepat. Tepat hari itu hatiku bagai kertas putih yang sudah dihapus bersih dari coretan-coretan pensil sisa ujian kemarin. Sejak hari itu, 'dirinya' mulai melukis pada kertas itu dengan tinta spidol warna-warni. Satu bulan, dua bulan, tiga bulan,...sampai enam bulan lamanya lukisan dari tinta hitam, putih, merah, biru, hijau dan warna lainnya belum terlihat jelas. Namun, kini satu tahun lamanya aku mulai bisa menerka-nerka ia sedang melukis apa.

Sketsa cincin dengan lingkaran emas, liontin berwarna putih, dan backgorund warna-warni dibuatnya. Aku mulai mengerti maksud lukisan tersebut. Kuterka-terka kandungan warnanya. Emas berarti kemakmuran, keaktifan, dan putih keterbukaan. Sudah satu tahun lebih aku dan dirinya saling terbuka, berusaha menerima masa lalu dan masa depan nanti. Masa depan yang selalu aku impikan, dengannya yang bisa menerima segala kekurangan dan kelebihanku, begitupun aku bisa menerima kekurangan dan kelebihannya. Tak sabar, ingin segera melihat hasil lukisannya, seutuhnya. :')



Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh

21.28.00 1 Comments A+ a-




Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh adalah seri pertama dalam tertralogi Supernova, diikuti oleh Akar, Petir Partikel, Gelombang dan Inteligensi Embun Pagi. Novel fiksi ilmiah karangan Dee Lestari setebal 318 halaman ini adalah buku yang tidak mudah dimengerti bagi orang awam sains seperti saya, karena saya memiliki background Sastra Indonesia mungkin ini membuat saya harus membuka KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) terlebih dahulu. Tapi jangan khawatir orang awam yang tidak mengerti sains juga bisa menikmati novel ini karena, disetiap halaman yang memiliki kata-kata sains sulit terdapat footnote (catatan kaki) tentang arti kata-kata sains tersebut. Mungkin novel ini sangat digemari oleh orang penggemar sains karena mereka akan sangat mudah mengerti bahasa dalam novel ini. Alur dalam novel ini terbilang mudah dan tidak rumit.

Alurnya berawal dari sepasang laki-laki (Reuben dan Dimas) yang bertemu saat kuliah di Amerika, pasangan gay ini berikrar untuk membuat karya bersama dengan menghubungkan sains dan spiritualitas yang menyebut diri mereka sebagai psikolog kuantum.

Terinspirasi kisah dongeng berjudul Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh, karya mereka dimulai. Dimas dan Reuben merancang tokoh-tokoh mereka, lengkap dengan konfliknya.

Tokoh Ksatria diwakili oleh seorang eksekutif muda yang kaya, tampan, dan lajang bernama Ferre.

Tokoh Putri diwakili oleh seorang wartawati bernama Rana berparas cantik namun sudah bersuami (Arwin). Disinilah konflik terjadi karena Ferre jatuh cinta kepada Rana wartawati cantik yang mewawancarainya dalah sebuah project kerja. Telah kita ketahui bahwa dalam kehidupan sosial laki-laki menyukai istri orang dan wanita yang sudah bersuami lalu berselingkuh merupakan sebuah kesalahan besar. Ferre tidak bertepuk sebelah tangan. Rana, yang merasa terkungkung dalam pilihan-pilihan yang ia buat semasa ia masih muda, dijodohkan dengan laki-laki bernama Arwin karena sudah sama-sama lulus kuliah, sudah sama-sama kerja, Arwin juga berasal dari keluarga ningrat, itu semua membuat Rana merasa ia tidak memiliki kebebasan untuk memilih jalan hidupnya. Rana menyambut cinta Ferre dan terjalinlah hubungan terlarang di antara mereka. Namun, tak seperti kisah perselingkuhan biasanya yang hanya karna napsu sesaat atau pelarian rumah tangga yang bermasalah. Hubungan rumah tangga Rana dan Arwin dapat dibilang lancar-lancar saja dan dapat dilihat sangat bahagia (dari luar). Rana melihat sosok Ferre sebagai seorang yang mampu membangkitkan semangat dalam hidupnya yang membosankan. Demikian dengan Ferre ia melihat Rana sebagai sosok Puteri, yang selalu menjadi perwujudan obsesi dari dongeng masa kecilnya.

Akhirnya akan ada pilihan bagi Rana untuk memilih antara Ferre pria kaya, muda, bisa memberikan kepuasan namun tidak bisa memberikan rasa aman saat bersamanya atau Arwin suami yang membosankan namun bisa memberikan rasa aman saat bersamanya. Rana memilih Arwin yang dapat memberikannya keamanan. Selain pertimbangan keluarganya bahwa Rana menikah bukan hanya pada satu orang saja, tetapi keluarga dan seluruh lapisan sosial keluargnya. Ferre akhirnya jatuh sedalam-dalamnya setelah membaca surat perpisahan dari Rana. Ferre patah hati sampai memutuskan bunuh diri dengan satu peluru di pistolnya. Ia tinggal menarik pelatuk dan semuanya tamat. Disinilah terdapat alur mundur tentang masa lalu Ferre saat ia masih kecil, tentang ayahnya yang kabur dengan wanita lain, tentang kakek dan nenek yang ingin selalu ia berdoa, dan satu ledakan yang membuat ia tersadar bahwa hidupnya akan terus berlanjut dan perasaannya untuk Rana sudah mengkristal dan akan selalu ia simpan.

Diva menjalani kehidupan gandanya yaitu, sebagai model papan atas yang berlenggok di atas catwalk dengan sangat cantik dan menjadi seorang wanita penghibur papan atas dengan tarif termahal. Di mata Diva, semua orang adalah pelacur. Ia memilih dengan sadar untuk melacurkan tubuh dan menjaga hartanya yang paling berharga, yakni hati dan pikirannya. Meski bayarannya mahal, klien-klien Diva seperti terbius dan tergila-gila. Mereka amat menikmati mengobrol bersama Diva yang selalu bicara jujur dan apa adanya. Sebaliknya, Diva tidak mempedulikan satu pun dari mereka. Satu-satunya pria yang ia hadapi dengan perasaan hanyalah seorang pemuda bernama Gio. Bagi Gio, Diva adalah cinta pertama dan cinta matinya.
Diva ternyata adalah tetangga seberang rumah Ferre, setiap malam sebelum mereka tidur dari jendela masing-masing mereka mengucapkan selamat tidur dan sepercik kekaguman terhadap pribadi masing-masing. Ferre pun berteman dekat dengan Diva dan berangsur-angsur pulih dari pengalaman pahitnya. Tokoh lain yang juga mewarnai cerita ini adalah Supernova, seorang cyber avatar (semacam penyelamat/pertapa yang hidup di dunia maya) yang berpikiran luas terhadap dunia dan menjadi tempat curhat (curahan hati) tokoh lain di novel ini.

Dibalik Supernova ada admin yang menjalaninya dan adminya adalah pasangan gay Reuben dan Dimas. Reuben dan Dimas pun tercengang karena ternyata mereka telah direkrut oleh admin yang lebih dulu daripada mereka yaitu Diva (ini pun saya pahami setelah saya menonton filmnya), awalnya saya pikir Supernova dibuat oleh pasangan gay itu tapi ternyata Diva lah yang membuatnya. Jujur saat pertama membaca novelnya masih samar-samar dengan ceritanya, lalu saya pertegas lagi dengan menonton filmnya. Barulah saya bisa lebih mengerti cerita yang sebenarnya.

Link Nonton Film Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh


atau


Film ini berusaha memenuhi kepuasan penontonnya yang malas membaca, tak sempat membaca novelnya, atau hanya ingin mempertegas cerita dalam novel karena itulah, menurut saya plot ceritanya dibuat padat dan bermakna.

Tentang Novel Perahu Kertas

00.18.00 0 Comments A+ a-

Sedang mengingat-ingat cerita dalam novel pemberian seorang teman jauh yang sudah lama saya baca berjudul "Perahu Kertas" karya Dee alias Dewi Lestari yang model tulisan dan ceritanya sangat kekinian, ceritanya sangat ringan yaitu tentang kehidupan percintaan remaja. Alurnya tidak begitu sulit, membaca novel ini tidak perlu bersusah payah mengerutkan kening. Kita sebagai pembaca dibawa untuk mengikuti dari awal cerita sampai akhir dengan asiknya.



Sinopsis cerita novel "Perahu Kertas"

Berawal dari seorang tokoh sentral laki-laki muda, berkepribadaian dingin dan kaku bernama Keenan yang baru menyelesaikan sekolah menengah atasnya di Belanda, tepatnya di Amsterdam. Ia tinggal bersama neneknya selama 6 tahun di Belanda. Keenan mempunyai cita-cita sebagai pelukis, karena memang hobinya adalah melukis. Setamat sekolah menengah atasnya ia terpaksa untuk kembali ke Indonesia mengikuti perintah sang ayah untuk melanjutkan perkuliahan jurusan Ekonomi di salah satu universitas daerah Bandung. Latar belakang ayahnya menyuruh Keenan melanjutkan kuliah ekonomi adalah untuk meneruskan perusahaan keluarga yang dipimpin oleh ayahnya.

Tokoh sentral lainnya adalah Kugy. Wanita yang digambarkan dalam novel sebagai sosok yang bertubuh mungil, ceria, dan berpakaian cuek ala kadarnya. Kugy sangat nyentrik dan sangat mudah dikenali jika dalam kerumunan. Ciri khas Kugy yang selalu menggunakan ilmu radar neptunus dua jarinya dengan cara mengacungkan telunjuk kanan dan kirinya ke atas kepala. Itu adalah hal aneh dari dirinya. Kugy menggilai dongeng dan kisah klasik, sehingga Kugy sangat bercita-cita menjadi seorang penulis dongeng sejak ia masih kecil. Namun di tengah impiannya yang menggebu, kenyataan memaksanya sadar bahwa penulis dongeng bukan profesi yang banyak menghasilkan materi. Walaupun demikian tokoh Kugy tidak mudah menyerah ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Sastra di salah satu Universitas di Bandung. Tempat kuliah yang sama dengan tokoh Keenan.

Pertemuan Keenan dan Kugy tidak terlepas dari tokoh lain yakni Noni dan Eko. Noni tokoh pendukung cerita yang merupakan sahabat dekat Kugy. Sementara itu, Eko adalah sepupu Keenan. Pertemuan pertama Kugy dan Keenan adalah momen dimana Eko dan Noni menjemput Keenan yang baru tiba di Indonesia.

Kemudian Keenan, Kugi, Noni, dan Eko menjadi sahabat. Eko dan Noni adalah sepasang kekasih. Sedangkan Keenan menjadi bagian dari radar neptunus nya Kugy, mereka adalah sepasang sahabat yang sangat nyambung dari segi pemikiran maupun pemahaman. Kugy senang bercerita lewat dongeng merasa takjub bertemu dengan Keenan, seseorang yang mampu bercerita lewat gambar. Mereka diam-diam jatuh cinta dalam diam. Namun, kondisi menuntut mereka untuk terus diam dan menebak. “Diam”-nya mereka terhadap perasaan masing-masing semakin menjadi dikarenakan Kugy telah memiliki pacar bernama Ojos atau Joshua. Sementara itu, Keenan yang belum memiliki pasangan, hendak dijodohkan dengan tokoh bernama Wanda. Wanda sendiri adalah seorang Kurator. Hal ini yang membuat Eko juga Noni bersemangat mendekatkannya dengan Keenan yang jago melukis.

Persahabatan mereka berempat berjalan apa adanya dan mulai renggang ketika Kugy sibuk dengan kegiatannya menjadi guru relawan di sekolah darurat. Kugy mengajar dengan cara mendongeng. Anak-anak yang awalnya usil pada Kugy, berbalik suka berkat dongeng petualangan berjudul “Jenderal Pilik dan Pasukan Alit”. Dongeng tersebut dituliskan Kugy dalam sebuah buku. Di waktu mendatang, buku dongeng tersebut ia berikan pada Keenan. Lain lagi dengan Keenan, ia juga sibuk dengan kehidupannya termasuk kedekatannya dengan Wanda. Pada mulanya, hubungan mereka baik-baik saja. Namun, hubungan mereka menjadi renggang karena Wanda telah menipu Keenan dengan cara membohongi Keenan dan membeli semua lukisannya Wanda bilang "semua lukisanmu habis terjual" padahal semua yang membeli adalah Wanda. Keenan menyadari betapa hancur hatinya, bahwa semua yang ia bangun dari nol tentang semua lukisannya. Ia sedih, remuk dan kecewa. Keenan pun memutuskan untuk meninggalkan Kota Bandung menuju Kota Bali. Di Pulau Dewata tersebut, Keenan tinggal dengan Pak Wayan. Sahabat ibunya.

Sebelum pergi, Kugy memberi Keenan buku dongeng “Jenderal Pilik dan Pasukan Alit”. Keenan membawanya ke Bali. Di tempat Pak Wayan, perlahan Keenan membangun hidup dan mimpinya kembali. Ia hidup bersama banyak seniman dan menjadikan naluri seninya dalam melukis semakin terasah. Di Bali, Keenan mengagumi Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Pada akhirnya, keenan menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih dengan Luhde "gadis Bali itu". Setelah beberapa waktu, Keenan menjadi salah satu pelukis yang karyanya diburu. Ia menciptakan serial lukisan yang digemari kolektor. Kisah tersebut adalah dongeng yang sebelumnya Kugy berikan.

Selepas kuliah Kugy kembali ke Jakarta dan menjadi seorang Copywriter. Ia kemudian menjalin hubungan dengan Remi atasannya yang juga merupakan teman dekat kakaknya. Ia dan Remi menjalin hubungan meski diam-diam Kugy masih sering mengenang Keenan. Sampai suatu waktu, Kugy kembali bertemu dengan Keenan yang terpaksa meninggalkan Bali karena ayahnya terkena serangan stroke. Keenan harus melanjutkan perusahaan ayahnya. Pertemuan Kugy dan Keenan di kondisi yang berbeda ini membuat mereka tak bisa lagi menahan perasaan masing-masing. Disinilah puncak konflik terjadi.

Konflik pada kisah Kugy dan Keenan yang saling memendam perasaan masing-masing kemudian terpisah karena tuntutan hidup melanjutkan cita-cita yang mereka inginkan. Sampai pada akhirnya mereka ditemukan kembali dalam keadaan sama-sama sudah memiliki kekasih. Kugy dengan Remi, Keenan dengan Ludhe. Dee mengemas cerita cinta ini dengan sederhana namun sarat makna. Kisah ini tentang pencarian cinta yang dibiarkan mengalir hingga kembali bermuara seperti perahu kertas. Melalui Kugy dan Keenan, Dee menyajikan cerita cinta yang biasa namun dalam.

Tidak selamanya cerita cinta berakhir Happy Ending seperti yang sudah kita skenariokan. Segalanya mengalir seperti air, entah kemana ombak membawa kita. Tuhan telah menempatkan mana yang kita butuhkan dan bukan apa yang kita inginkan. Begitulah pesan yang dapat saya ambil dalam kisah Perahu Kertas ini.

Untuk Membandingkan antara Novel dan Film silahkan tonton pada link dibawah ini
Film Perahu Kertas Part 1 & Part 2


Kesan saya setelah membaca dan menonton film ini adalah selalu saja kisah dalam novel lebih seru daripada dalam film. Tokoh Kugy diperankan oleh Maudy Ayunda sudah pas, tapi tokoh Keenan kurang pas diperankan oleh Adipati Dolken. 
But it worth. I like and recommended this novel, thanks :)



Silahkan yang mau download Ebook Novel Sastra disini!

03.28.00 1 Comments A+ a-

Azab dan Sengsara 
karya Merari Siregar


Ronggeng Dukuh Paruk
karya Ahmad Tohari
Supernova - Akar
karya Dee / Dewi Lestari

HIDJO VS R.A KARTINI

03.10.00 0 Comments A+ a-




Hidjo adalah pemuda berumur 18 tahun, wataknya pendiam, berbudi pekerti baik, menurut pada orang tua, gila membaca, meski begitu ia mudah bergaul bahkan terkadang gampang terpengaruh. Dia seorang anak saudagar kaya bernama Raden Protonojo dan Raden Nganten.

Sejak dulu kaum priyayi dinilai sebagai kaum bangsawan atau terpelajar. Dalam novel student hidjo ayah dari Hidjo yang bernama Raden Potronojo merupakan seorang saudagar sukses pada masa itu, Hidjo sebagai anaknya adalah keturunan priyayi murni dari garis keturunan. Kaum priyayi Jawa memiliki keuntungan yang tidak bisa didapatkan oleh kaum santri dan kaum abangan, mereka bisa mendapatkan kemudahan menimba pendidikan seperti Hidjo yang disuruh ayahnya sekolah ke negri kincir angin itu, agar dapat menaikkan derajat keluarganya. Karna, dimata orang Belanda khususnya kolonial status priyayi belum cukup untuk menyamakan derajat, sama seperti mereka. Kaum priyayi masih dianggap rendah oleh orang Belanda. Semangat ayah Hidjo untuk menyekolahkannya ke negri Belanda terlihat pada kalimat

“Maksud saya mengirimkan Hidjo ke Negeri Belanda itu, tidak lain supaya orang-orang yang merendahkan kita bisa mengerti bahwa manusia itu sama saja. Buktinya anak kita juga bisa belajar seperti regent-regent dan pangeran-pangeran.” (hal.3)

Sama halnya dengan R.A Kartini, ia juga anak dari seorang priyayi yaitu Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat seorang Bupati Jepara. Hidjo merupakan gambaran bentuk protes pada masa itu terhadap kesamaan status sosial priyayi dengan bangsawan, sedangkan R.A Kartini merupakan bentuk tindakan nyata bahwa pada jaman Belanda wanita juga bisa menyamakan kedudukannya dengan laki-laki dengan cara memperoleh pendidikan. Hidjo dan R.A Kartini bersekolah di Belanda dengan waktu yang berbeda. Hidjo bersekolah sampai ia menjadi seorang insinyur dengan berbagai godaan yang ada, R.A Kartini bersekolah hanya sampai umurnya yang ke-12 tahun. Tetapi lama atau sebentarnya waktu mereka hijrah ke negri Belanda tidak berpengaruh! Karena mereka sama-sama bisa mengangkat nama kaum priyayi di mata Belanda.

Westernisasi dan Tokoh Hanafi dalam Novel Salah Asuhan

02.57.00 0 Comments A+ a-




Orang Minang dikenal dengan kesalehannya. Biasanya orang Minang sejak kecil sudah diajarkan hal-hal yang berbau agama, jadi tidak heran kalau orang Minang sangat patuh menjalankan perintah Allah seperti solat dan puasa. Bagi orang Minang yang dikatakan berbudaya itu adalah orang yang memakai dan berpegang teguh pada nilai-nilai agama, adat dan budaya Minangkabau itu sendiri bahkan sebagai pakaian hidup masyarakat Minangkabau. Tokoh Hanafi yang digambarkan dalam novel “Salah Asuhan” sangat tidak mencerminkan bahwa ia lahir di Solok atau keturunan Minang. Hanafi yang sejak kecil tidak mengenal sosok ayah, tumbuh dan besar bersama ibu yang sangat menyayanginya. Ibu mendidiknya hingga ia menjadi seorang anak yang pandai dan berpendidikan dengan menyekolahkan Hanafi di HBS. Selama bersekolah di Betawi Hanafi dititipkan di keluarga Belanda, sehingga kehidupannya sehari-hari tidak bernah lepas dengan orang-orang Eropa. Karena kebiasaan, kehidupan Hanafi mulai menyimpang semenjak ia bergaul dengan orang-orang Eropa. Ia mentransfer ilmu kebarat-baratannya ke hal yang negatif,  menjadi anak yang durhaka kepada ibunya. Ia tidak mau diatur dan dididik dengan cara ibunya;
Maka tiadalah ia segan-segan mengeluarkan uang buat mengisi rumah sewaan di Solok itu secara yang dikehendaki oleh anaknya. Hanafi berkata, bahwa ia dari kecilnya hidup di dalam rumah orang Belanda saja; jadi tidak senanglah hatinya, jika aturan mengisi rumahnya tidak mengarah-arah itu pula.” (hlm. 24).

Hanafi menganggap dirinya orang Belanda, itu menjadikannya sosok yang sombong bahkan dengan ibunya sendiri dan menganggap orang Melayu lebih rendah daripada orang Belanda. 

Tapi sepanjang hari orang tua itu termangu-mangu saja, karena dari beranda muka sampai ke dapur dan kamar mandi diperbuat secara aturan rumah orang Belanda. Perempuan Bumiputra dari kampong memang lebih senang duduk bersimpuh daripada duduk di atas kursi. Ia gemar sekali berkunjung-kunjungan dengan orang lain. Tempat sirih, tempat ludahnya dan dapur, itulah barang-barang yang sangat digemarinya melihat setiap hari itulah dunianya.” (hlm.24).


Sifat Hanafi sudah lari terlalu jauh dari adat istiadat orang Minang yang terkenal patuh menjalankan perintah Allah.
Yang sangat menyedihkan hati ibunya ialah karena bagi Hanafi segala orang yang tidak pandai bahasa Belanda, tidaklah masuk bilangan. Segala hal-ikhwal yang berhubungan dengan orang Melayu, dicatat dan dicemoohkannya, sampai kepada adat lembaga orang Melayu dan agama Islam tidak mendapat perindahan serambut juga. Adat lembaga disebutkan ‘kuno’, agama Islam ‘takhyul’. Tidak heran, ia hidup tersisih benar dari pergaulan orang Melayu. Hanyalah kepada ibunya ada melekat hatinya.” (hlm.25).

            Karna ibu Hanafi sangat berpegang teguh terhadap nilai-nilai adat dan budayanya, ketika Hanafi sakit ia memanggil seorang dukun. Tetapi, gaya hidup kebarat-baratan membuat Hanafi tidak suka berobat ke dukun. Ia lebih suka berobat ke dokter.
Lain daripada dokter dukun pun senantiasa menjaga Hanafi. Ia sendiri tidak suka melihat dukun itu. Jangankan obat dukun hendak diminumnya, dihampiri saja ia tak suka.” (hlm. 62).

Hanafi telah melupakan norma-norma yang ada dalam adat Minang. Ia telah mencoreng nama Minang dengan melakukan pergaulan bebas dengan seorang gadis keturunan Eropa bernama Corrie yang dikenalnya semenjak ia sekolah di HBS. Semenjak sekolah di HBS dalam keseharian hubungan Hanafi dengan Corrie memang sangat dekat seperti sepasang kakak adik, bahkan waktu telah membuat hubungan mereka lebih dari sekedar kakak dan adik. Mereka menjalin asmara sampai akhirnya menikah. Percampuran dua kebudayaan yang berbeda itu menyebabkan sifat Hanafi semakin bertolak belakang dengan adat yang ia miliki. Ketika menikah Hanafi tidak ingin memakai baju adat minang Baju Batabue”, yang maksudnya baju yang ditaburi dengan benang emas. Tetapi, Hanafi lebih memilih menggunakan jas saat pernikahannya.