HIDJO VS R.A KARTINI
Hidjo adalah pemuda berumur 18 tahun,
wataknya pendiam, berbudi pekerti baik, menurut pada orang tua, gila membaca,
meski begitu ia mudah bergaul bahkan terkadang gampang terpengaruh. Dia seorang
anak saudagar kaya bernama Raden Protonojo dan Raden Nganten.
“Maksud
saya mengirimkan Hidjo ke Negeri Belanda itu, tidak lain supaya orang-orang
yang merendahkan kita bisa mengerti bahwa manusia itu sama saja. Buktinya anak
kita juga bisa belajar seperti regent-regent dan pangeran-pangeran.” (hal.3)
Sama halnya dengan R.A Kartini,
ia juga anak dari seorang priyayi yaitu Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat
seorang Bupati Jepara. Hidjo merupakan gambaran bentuk protes pada masa itu
terhadap kesamaan status sosial priyayi dengan bangsawan, sedangkan R.A Kartini
merupakan bentuk tindakan nyata bahwa pada jaman Belanda wanita juga bisa
menyamakan kedudukannya dengan laki-laki dengan cara memperoleh pendidikan.
Hidjo dan R.A Kartini bersekolah di Belanda dengan waktu yang berbeda. Hidjo
bersekolah sampai ia menjadi seorang insinyur dengan berbagai godaan yang ada,
R.A Kartini bersekolah hanya sampai umurnya yang ke-12 tahun. Tetapi lama atau
sebentarnya waktu mereka hijrah ke negri Belanda tidak berpengaruh! Karena
mereka sama-sama bisa mengangkat nama kaum priyayi di mata Belanda.
Komentar