HIDJO VS R.A KARTINI

03.10.00 0 Comments A+ a-




Hidjo adalah pemuda berumur 18 tahun, wataknya pendiam, berbudi pekerti baik, menurut pada orang tua, gila membaca, meski begitu ia mudah bergaul bahkan terkadang gampang terpengaruh. Dia seorang anak saudagar kaya bernama Raden Protonojo dan Raden Nganten.

Sejak dulu kaum priyayi dinilai sebagai kaum bangsawan atau terpelajar. Dalam novel student hidjo ayah dari Hidjo yang bernama Raden Potronojo merupakan seorang saudagar sukses pada masa itu, Hidjo sebagai anaknya adalah keturunan priyayi murni dari garis keturunan. Kaum priyayi Jawa memiliki keuntungan yang tidak bisa didapatkan oleh kaum santri dan kaum abangan, mereka bisa mendapatkan kemudahan menimba pendidikan seperti Hidjo yang disuruh ayahnya sekolah ke negri kincir angin itu, agar dapat menaikkan derajat keluarganya. Karna, dimata orang Belanda khususnya kolonial status priyayi belum cukup untuk menyamakan derajat, sama seperti mereka. Kaum priyayi masih dianggap rendah oleh orang Belanda. Semangat ayah Hidjo untuk menyekolahkannya ke negri Belanda terlihat pada kalimat

“Maksud saya mengirimkan Hidjo ke Negeri Belanda itu, tidak lain supaya orang-orang yang merendahkan kita bisa mengerti bahwa manusia itu sama saja. Buktinya anak kita juga bisa belajar seperti regent-regent dan pangeran-pangeran.” (hal.3)

Sama halnya dengan R.A Kartini, ia juga anak dari seorang priyayi yaitu Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat seorang Bupati Jepara. Hidjo merupakan gambaran bentuk protes pada masa itu terhadap kesamaan status sosial priyayi dengan bangsawan, sedangkan R.A Kartini merupakan bentuk tindakan nyata bahwa pada jaman Belanda wanita juga bisa menyamakan kedudukannya dengan laki-laki dengan cara memperoleh pendidikan. Hidjo dan R.A Kartini bersekolah di Belanda dengan waktu yang berbeda. Hidjo bersekolah sampai ia menjadi seorang insinyur dengan berbagai godaan yang ada, R.A Kartini bersekolah hanya sampai umurnya yang ke-12 tahun. Tetapi lama atau sebentarnya waktu mereka hijrah ke negri Belanda tidak berpengaruh! Karena mereka sama-sama bisa mengangkat nama kaum priyayi di mata Belanda.

Komentar